Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Traveling: Gunung Argopuro, Terjepit Kepopuleran Bromo

Gunung Argopuro
credit:instagram@bondowoso_explore

Tak banyak yang mengenal gunung Argopuro (Argo, yang berarti gunung dan puro, yang berarti pura). Gunung Argopuro yang merupakan 12 atau lebih puncak yang ada di pulau Jawa yang menjulang di atas 3000 meter di atas permukaan laut ini tidak terlalu terkenal.

Apalagi letaknya yang tidak berjauhan dari gunung Bromo – Semeru (sebelah barat Argopuro) dan dataran pegunungan Ijen di sebelah timurnya, gunung Argopuro seolah-olah tenggelam dalam kepopuleran tempat tersebut. Padahal dengan melihat tempat dan keadaannya, gunung Argopuro memiliki keunikan tersendiri.

Gunung Argopuro terletak di kabupaten Situbondo dan beberapa kabupaten lainnya. Dengan ketinggian yang mencapai 3088 meter di atas permukaan laut dengan beberapa puncak yang cukup terkenal, seperti Puncak Rengganis, membuat gunung Argopuro sangat menantang bila menjadi tempat hiking.

Alam yang masih belum banyak mengalami sentuhan modern ditambah dengan hutan yang hampir selalu basah serta sisa-sisa reruntuhan candi peninggalan zaman Majapahit, membuat perjalanan menelusuri alam Argopuro semakin menantang walau akan sangat melelahkan.

Hiking bisa dimulai dengan berkendaraan mengambil rute Probolinggo-Jember-Bondowoso dan kembali ke Probolinggo, yang akan menempuh jarak sejauh lebih kurang 230 km.

Argopuro sebenarnya merupakan rute hiking terpanjang di pulau Jawa, sekitar 40 km (tergantung dari rute yang diambil), tapi kepopulerannya terjepit di antara keindahan mentari terbit gunung Bromo dan keunikan sekaligus kegetiran kehidupan para penambang belerang di dataran pegunungan Ijen.

Berita tentang legenda dan budaya Kasada di Bromo dengan kemilau mentari pagi yang membuat ribuan orang berbondong-bondong ingin menyaksikannya secara langsung, begitu banyak menghiasi berbagai media. Begitu pun dengan cerita getir yang ada di Ijen.

danau-taman-hidup-argopuro
credit:instagram@fandiandikap

Berbagai versi berita dapat ditemukan di banyak tempat, dari berita tentang kekuatan jantung para penambang yang mencapai 6 kali lipat dibandingkan dengan orang biasa serta bentuk bahu mereka yang telah berevolusi sehingga memungkinkan mereka memanggul batuan belerang kuning seberat hingga 50 kg menuruni lereng gunung nan curam dan penuh resiko.

Apalagi kehidupan ekonomi mereka yang sangat memilukan hampir selalu menjadi berita hangat bila sudah menyinggung kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat kecil.

Gunung Argopuro terletak di beberapa kabupaten di Jawa Timur, yaitu, kabupaten Situbondo, kabupaten Probolinggo, Kabupaten Jember, dan kabupaten Bondowoso. Puncak tertinggi yang ada di gunung ini adalah puncak Minak Jinggo.

Ada sebuah tugu yang merupakan bagian dari "Die Triangulation von Java" yang dibangun oleh oleh Dr. Oudemans pada 1897 dan merupakan salah satu batas Kabupaten antara Situbondo dan Probolinggo.

Karena beratnya medan hiking ke gunung Argopuro, sepertinya membawa serta anak-anak dalam petualangan ini bukanlah hal yang bijaksana. Perbekalan yang cukup terutama air mineral sangatlah dibutuhkan. Bila ingin menginap di hotel, jangan berharap menemukan hotel berbintang di sini.

Tapi, bila hanya sekadar beristirahat, hotel kelas melati sudah cukup representatif. Melihat potensi yang ada, tidaklah berlebihan bila gunung Argopuro diangkat menjadi salah satu trek hiking tingkat dunia.

Post a Comment for " Tips Traveling: Gunung Argopuro, Terjepit Kepopuleran Bromo"