Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Traveling: Gunung Kelimutu dan Keunikan Danau Tiga Warna

Tips Traveling: Gunung Kelimutu dan Keunikan Danau Tiga Warna

Gunung Kelimutu adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif dan memiliki ketinggian 1.640 meter dari permukaan laut. Gunung ini terletak di pulau Flores Nusa Tenggara Timur dan termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Lokasi Gunung Kelimutu ini lebih tepatnya berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini terkenal memiliki keunikan dan pemandangan yang indah.

Banyak orang yang mungkin kurang mengenal keberadaan dan sejarah dari Gunung Kelimutu. Sebagian besar orang akan langsung teringat dengan nama Danau Kelimutu yang pernah tergambar pada mata uang cetakan negara tercinta ini.

Tiga Warna Kawah Yang Indah

Danau tersebut terlihat lebih dikenal luas di masyarakat bila dibandingkan dengan keberadaan Gunung Kelimutu sendiri. Gunung berapi yang satu ini mungkin riwayat letusannya tidak setenar Gunung Krakatau atau Merapi yang ada di Yogyakarta.

Data yang dapat dihimpun mengenai aktivitas letusan Gunung Kelimutu yang pernah terjadi memang tergolong sulit. Hal tersebut mungkin juga disebabkan oleh sangat minimnya penelitian yang pernah dilakukan di Gunung tersebut mengingat letaknya yang jauh di pedalaman Pulau Flores. 

Kegiatan Vulkanik Gunung Kelimutu

Tips Traveling: Gunung Kelimutu dan Keunikan Danau Tiga Warna

Dari data yang berhasil dikumpulkan, menurut perkiraan para ahli, Gunung Kelimutu ini pernah meletus pada sekitar tahun 1830 disertai keluarnya lava yang berwarna hitam. 

Selain itu, pada 1869 ? 1870 juga pernah terjadi letusan. Letusan tersebut diperkirakan disertai  hujan abu yang membuat wilayah sekitar gunung tersebut menjadi gelap gulita.

Beberapa letusan yang pernah terjadi pada gunung tersebut juga mengikis dinding pembatas antar danau yang ada pada gunung tersebut. Pembatas danau yang dulunya tebal kini menjadi semakin tipis dan mengkhawatirkan.

Berdasarkan beberapa laporan yang pernah dipublikasikan, Gunung Kelimutu ini juga pernah tercatat mengalami erupsi atau aktivitas letusan yang terjadi pada kawah danaunya yang berwarna hijau.

Pada 3 Juni 1968, pernah dilaporkan bahwa danau kawah Gunung Kelimutu kembali mengalami letusan yang dimulai dengan adanya suara yang mendesis kemudian disusul dengan adanya semprotan air yang berwarna kehitam-hitaman.

Semburan tersebut tidak hanya terjadi pada satu tempat dan dilaporkan bahwa semburan tersebut mencapai ketinggian sampai sekira 10 meter.

Untuk saat ini, Gunung Kelimutu tidak menunjukkan adanya gejala yang membahayakan. Kegiatan vulkanik yang ada di gunung tersebut sekarang hanya ditunjukan dengan adanya pergantian warna-warna air pada danaunya.

Perubahan warna tersebut terpengaruh oleh beberapa unsur kandungan kimia, yaitu garam, besi, sulfat, serta mineral lain yang terkandung di dalam danau tersebut.

Tekanan gas dari aktivitas vulkanik, penyerapan banyaknya cahaya matahari, serta kedalaman dan kuantitas air danau tersebut juga turut berpengaruh besar pada terjadinya perubahan warna tersebut.

Perlu diketahui bahwa Gunung Kelimutu ini memiliki tiga buah danau di puncaknya. Danau itu memiliki tiga warna dan dikenal sebagaimana nama gunung tersebut, yaitu Gunung Kelimutu. Danau tersebut terkenal dengan sebutan danau kelimutu.

Ketiga warna dari danau tersebut adalah merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna danau di Gunung Kelimutu tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Bahkan, danau ini mendapat pengakuan dari dunia sebagai salah satu dari sembilan keajaiban yang ada di dunia. Beberapa catatan juga menunjukkan bahwa pada kisaran bulan Mei ? Juni tahun 1938 pernah terjadi letusan freatik pada kawah Gunung Kelimutu.

Pada 1967, sekira bulan September terjadi perubahan pada danau yang semula berwarna hijau menjadi putih. Perubahan pada kawah danau Gunung Kelimutu tersebut diyakini para ahli karena banyaknya belerang yang diendapkan oleh tembusan fumarola.

Perubahan tersebut bisa juga karena kenaikan kegiatan yang terjadi pada gunung tersebut saat ada aktivitas vulkanik.

Pada awal mulanya, daerah ini ditemukan oleh orang berkewarganegaraan Belanda yang bernama Van Such Telen pada 1915. Keindahan Gunung Kelimutu beserta danaunya mulai tersebar luas setelah Y. Bouman melukiskannya dalam sebuah hasil karyanya berupa tulisan pada 1929.

Sejak munculnya tulisan tersebut, wisatawan asing mulai berdatangan untuk mendaki Gunung Kelimutu dan menikmati keindahan serta keunikan Danau Tiga Warna yang terkenal angker bagi masyarakat setempat.

Mereka yang berkunjung ke tempat tersebut bukan hanya wisatawan yang ingin menikmati keindahan tempat tersebut, tapi juga para peneliti yang ingin menyelidiki dan mengetahui kejadian unik di Danau Tiga Warna tersebut.

Luas Danau Tiga Warna di Gunung Kelimutu tersebut sekira 1.051.000 meter persegi dengan volume air kurang lebih sebanyak 1.292 juta meter kubik. Batas antara danau yang satu dengan danau yang lain adalah dinding batu yang sempit dan sangat mudah longsor.

Dinding pembatas tersebut sangat terjal dengan sudut kemiringan mencapai tujuh puluh derajat. Sementara, ketinggian pembatas dinding danau tersebut berkisar antara 50 sampai 150 meter. 

Asal Mula Nama Kawah dan Gunung Kelimutu

Tips Traveling: Gunung Kelimutu dan Keunikan Danau Tiga Warna

Menurut kepercayaan penduduk setempat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Kelimutu, nama Kelimutu merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata keli yang memiliki arti 'gunung' dan kata mutu yang berarti 'mendidih'

Penduduk setempat juga percaya bahwa warna-warna yang terdapat pada Danau Kelimutu tersebut memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang dahsyat.

Danau yang berwarna biru dikenal masyarakat setempat dengan nama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai. Danau yang ada di Gunung Kelimutu tersebut oleh masyarakat setempat dipercayai sebagai tempat berkumpulnya jiwa para muda-mudi yang telah meninggal.

Sementara, danau yang memiliki warna merah atau yang biasa disebut Tiwu Ata Polo oleh masyarakat setempat dipercayai sebagai tempat berkumpulnya jiwa atau ruh orang yang telah meninggal yang selama masa hidupnya banyak melakukan kejahatan. 

Danau yang memiliki warna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa atau ruh orang tua yang sudah meninggal.

Jika anda ingin menikmati saat yang paling indah di kawah danau Gunung Kelimutu tersebut, Anda dapat melihatnya saat matahari terbit. 

Namun, untuk melihatnya pada saat matahari terbit bukanlah hal yang mudah mengingat akses jalan yang panjang karena tempat ini terletak agak jauh dari kota Ende. Membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dari kota untuk dapat mencapai tempat tersebut.

Danau yang ada di Gunung Kelimutu tersebut diyakini akan menjadi tempat peristirahatan para arwah sesuai dengan keadaan status sosialnya semasa orang tersebut hidup.

Pada saat seseorang meninggal dunia, maka jiwa atau arwahnya akan meninggalkan kampungnya untuk menuju ke Danau Kelimutu tersebut.

Sebelum arwah tersebut tinggal di salah satu kawah yang ada di Gunung Kelimutu tersebut, maka arwah seseorang yang telah meninggal tersebut harus terlebih dahulu menghadap kepada Ratu Konde selaku penjaga pintu masuk Perekonde.

Selanjutnya, arwah tersebut akan menuju dan berdiam di danau tersebut berdasarkan usia dan perbuatannya semasa hidup.

Ada baiknya, Anda mengunjungi Gunung Kelimutu pada bulan Juli sampai September karena pada bulan-bulan tersebut puncak kawah biasanya berada dalam kondisi yang cerah. Dengan demikian, kondisi ini akan semakin memudahkan pendakian.

Kawasan Gunung Kelimutu telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam nasional sejak 26 Februari tahun 1992. 

Kawasan konservasi tersebut dikelilingi oleh hutan yang masih lebat dengan berbagai macam jenis tumbuhan langka, seperti kayu merah, edelweis dan binatang langka yang sudah terancam keberadaannya, seperti tikus raksasa dan beberapa jenis burung langka lainnya.

Di samping sebagai daerah pelestarian alam, taman nasional ini juga dikelola oleh pihak pemerintah untuk daerah wisata. Tertarik untuk mengunjungi Gunung Kelimutu dan danaunya? Jadilah orang beruntung yang bisa menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan ini.

Post a Comment for " Tips Traveling: Gunung Kelimutu dan Keunikan Danau Tiga Warna"