Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Liburan Ke Pantai Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten


Liburan Ke Pantai Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Pantai Sawarna

Walaupun wabah pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir, hal tersebut tidak lantas membuat kita merasa ketakutan dan terus berdiam diri dirumah. Kita harus mulai terbiasa dengan keadaan ini dan berusaha untuk memulai kembali segala aktivitas kita di luar rumah, tentu dengan tetap mengedepankan kehati - hatian dan mematuhi anjuran pemerintah dengan tetap memakai masker sebagai pelindung.

Pemerintah sendiri telah mengumumkan secara resmi tentang era new normal yang artinya kita harus mulai membiasakan dengan kehidupan kita yang baru di tengah wabah pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Protokol kesehatan tetap kita jalankan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Setelah berdiam diri di rumah cukup lama, kita boleh mulai beraktivitas sebagaimana biasanya dengan tetap mengedepankan peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah.

Nah, pada artikel kali ini, saya akan membagikan perjalanan saya ke Pantai Sawarna bersama - sama dengan keluarga dan teman - teman saya beberapa waktu yang lalu atau tepatnya menjelang liburan dalam rangka peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kebetulan sekali teman saya ada lah orang asli daerah Malingping yang letaknya tidak terlalu jauh dari pantai Sawarna tersebut.

Setelah melakukan diskusi dan mematangkan rencana liburan, akhirnya di putuskan bahwa kami akan berangkat hari Sabtu pagi tanggal 15 Agustus dengan harapan tiba disana pada tengah hari.

Persiapan pun dilakukan dengan seksama, semua perlengkapan di cek termasuk konsumsi dan juga obat - obatan ringan untuk berjaga - jaga selama dalam perjalanan dan selama liburan tersebut.

Pada hari Sabtu pagi, kami meluncur dan berangkat ke Pantai Sawarna dengan menggunakan 3 buah mobil pribadi. Sesuai dengan anjuran pemerintah, semua penumpang di wajibkan untuk mengenakan masker, tidak terkecuali anak - anak sekalipun.

Kami bertolak dari daerah Kotabumi, Tangerang sekitar jam 7 pagi dan mulai bergerak beriringan secara konvoi. Sebelumnya memang sudah di ingatkan agar tidak terlalu cepat dalam mengendarai mobil agar kami tetap bisa berjalan beriringan selama dalam perjalanan tersebut.

Rute Perjalanan

Setelah berada di jalan raya Serang, kami menyusuri jalan tersebut dengan kondisi jalan yang masih belum begitu ramai karena memang masih pagi dan belum banyak kendaraan yang lewat. Setelah melewati kolong tol bitung, kami terus menyusuri jalan raya serang tersebut hingga akhirnya tiba di pertigaan lampu merah Pemda Kabupaten Tangerang.

Kemudian kami langsung ambil belok ke kiri dan menyusuri jalan menuju kearah kantor pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa. setelah selama kurang lebih satu jam melewati jalan -jalan di sekitar Tiga raksa kami mulai menuju ke arah Rangkasbitung.

Kemudian kami tiba di daerah Gunung Kencana, lalu kami mengambil arah ke kanan menuju kearah Taman Nasional Gunung Kendeng. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami menyempatkan diri mampir di POM Bensin untuk memberikan kesempatan kepada Anak - anak dan penumpang lainnya yang ingin buang air kecil. 

Setelah sekitar setengah jam beristirahat, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ke pantai Sawarna, dan kami mulai memasuki wilayah Taman Nasional Gunung Kendeng.

Taman Nasional Gunung Kendeng Lebak

Kontur jalan di Taman Nasional ini cukup menantang dan membutuhkan kewaspadaan ekstra untuk para sopir termasuk saya. Jalan yang berliku, meliuk - liuk, naik dan turun dengan pemandangan jurang yang curam sungguh sangat menantang sekaligus menyenangkan bagi kami.

Kondisi Taman Nasional Gunung Kendeng yang sangat asri dan terjaga ini memberikan suasana dan udara yang sangat menyegarkan. Di sepanjang jalan tersebut kami membuka semua kaca mobil dan menikmati segarnya udara di Taman Nasional tersebut.

Taman Nasional ini banyak di tumbuhi oleh tanaman karet yang sudah cukup tua. Dan di sepanjang jalan tersebut sesekali kami berpapasan dengan truk - truk tangki pengangkuit minyak sawit yang melintas di wilayah tersebut. Dan memang di sekitar tempat itu ada perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

Sebenarnya ada beberapa tempat untuk beristirahat di kawasan Taman Nasional Gunung Kendeng ini, namun kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan kami karena sebelumnya telah beristirahat. Agak di sayangkan sebenarnya, karena jika kami berhenti sejenak di sana tentu kami dapat menikmati kesegaran udara di kawasan tersebut dan dapat mengambil beberapa photo untuk dijadikan sebagai kenang - kenangan. Tetapi tidak apa, lain kali mungkin kami bisa kembali lagi kesana.

Tiba Di Malingping

Setelah keluar dari wilayah Taman Nasional Gunung Kendeng, tidak berapa lama akhirnya kami mulai memasuki wilayah Malingping, dan benar saja, tidak lama akhirnya kami sampai di Pasar Malingping. Pasar tersebut cukup ramai dan karena letaknya yang berada di pinggir jalan membuat bahu jalan menjadi menyempit dan membuat mobil yang akan melintas harus bergantian dari dua arah.

Sekitar setengah jam kemudian kami akhirnya tiba di rumah teman saya. Ketika menengok jam tangan, waktu menunjukkan pukul 11.50 WIB. Dengan demikian perjalanan dari Tangerang ke Malingping ditempuh dalam waktu 4 - 5 jam (sudah termasuk istirahat sekitar setengah jam). Mungkin jika kami agak sedikit ngebut di jalan waktunya akan lebih cepat lagi.

Setelah itu kami memutuskan untuk beristirahat dan bermalam di Malingping. Kebetulan teman saya ini memiliki kakak yang memiliki sebuah villa di daerah tersebut yang di ggunakan untuk acara - acara dan pertemuan keluarga mereka. Tempatnya sangat lega, dengan perlengkapan yang cukup lengkap. Oleh teman saya, kami di tempatkan di villa tersebut.

Semua orang nampak sangat riang dan gembira serta menikmati perjalanan liburan tersebut. Di sekitar lokasi villa terdapat kolam pemancingan, sehingga membuat beberapa anak antusias untuk mencoba memancing ikan disana. Dan pada malam harinya, kami ngobrol ngalor ngidul dengan anggota keluarga teman saya yang tampak sangat gembira dengan kedatangan kami. Setelah mengutaran maksud kami untuk bermalam dan keesokan harinya bermaksud untuk pergi ke pantai Sawarna, mereka tampak mengangguk - anggukan kepala dengan gembira.

Malam itu, kami mengadakan acara bakar - bakar ikan dan jagung yang memang sudah di siapkan sore harinya. Cukup meriah dan sangat menyenangkan rasanya bisa menikmati suasana seperti itu.

Sebelum larut malam, kami memutuskan untuk beristirahat karena untuk persiapan esok paginya harus meneruskan perjalanan ke pantai Sawarna.

Perjalanan Ke Pantai Sawarna

Keesokan paginya, kami semua bangun pagi - pagi dan sarapan nasi goreng yang di buat oleh ibu - ibu. Setelah semuanya siap, sekitar jam setengah delapan pagi kami berangkat menuju ke Pantai Sawarna.

Jarak pantai Sawarna dari rumah teman saya ini tidak terlalu jauh dan bisa di tempuh dalam waktu sekitar 1 jam hingga 1 1/2 jam saja. Setelah menyusuri jalanan mendatar yang cukup sepi dan lengang, akhirnya kami tiba di sebuah pertigaan. 

Jika kami mengambil jalan lurus maka kami akan sampai di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di bagian sudut jalan tersebut terdapat penunjuk arah ke pantai Sawarna. Kemudian kami belok kearah kanan dan kembali menyusuri jalan yang mengarah ke pantai Sawarna tersebut.

Di sepanjang jalan tersebut kami melihat banyak sekali truk - truk besar yang sedang parkir di pinggir jalan. Menurut teman saya, itu adalah truk - truk pengangkut semen, karena di sekitar tempat tersebut memang ada pabrik semen merah putih (PT Cemindo Gemilang).

Dan benar saja, tidak berapa lama kemudian kami tiba di depan PT Cemindo Gemilang tersebut. Pabriknya sangat besar dan tampaknya sangat modern. Pabrik semen tersebut merupakan salah satu pabrik semen terbesar yang ada di Indonesia.

Oh iya hampir lupa, sebelum sampai di pabrik semen tersebut kami terlebih dahulu melintas di sebuah jembatan yang cukup panjang. Kami melihat ada banyak sekali monyet - monyet yang berkeliaran di sekitar jembatan tersebut. Dan menurut teman saya, itu memang monyet liar yang tinggal di hutan yang tidak jauh dari jembatan tersebut dan bagi masyarakat di situ, kehadiran monyet - monyet tersebut sudah di anggap sebagai sebuah hal yang biasa saja.

Setelah melewati pabrik semen tersebut, kami mulai memasuki jalanan naik turun dan menurut teman saya pantai Sawarna sudah tidak jauh lagi. Teman saya mengingatkan kepada saya yang kebetulan menjadi penunjuk jalan paling depan, agar berhati - hati karena nanti akan menemui sebuah turunan yang sangat curam dan berbahaya. 

Dan sejurus kemudian, omomgan teman saya ini benar adanya. Tiba - tiba di hadapan kami jalanan tiba - tiba turun dengan sangat curam, woowww....ini pengalaman yang sangat menantang bagi saya. 

Kami akhirnya berhasil melewati turunan curam tersebut dengan selamat, walaupun dengan sangat berhati - hati ketika menyusurinya. (Saya membatin dalam hati, ini nanti kembali dari pantai kalau melewati jalanan ini pasti akan sangat seru). Ya, turunan yang sangat curam nantinya akan berbalik menjadi tanjakan yang sangat curam yang harus kami lalui ketika pulang dari arah pantai.

Sekedar saran bagi Anda yang akan berlibur ke pantai ini, pastikan kondisi kendaraan Anda dalam keadaan prima dan untuk yang bertansmisi manual pastikan bahwa plat kopling mobil Anda masih tebal.

Tiba Di Pantai Sawarna 


Villa Pantai Sawarna

Tidak berapa lama, akhirnya kami tiba di gerbang masuk ke obyek wisata pantai Sawarna. Dan benar saja waktu baru menunjukkan jam 8.45 WIB artinya perjalanan kami hanya sekitar 1 jam 15 menit saja dari rumah teman saya di Malingping.

Teman saya sebelumnya telah mengontak salah seorang temannya yang memiliki villa di pantai Sawarna, sehingga kami langsung menuju ke lokasi villa tersebut. Menurut teman saya tersebut, biasanya harga sewa villa untuk sehari semalam sekitar 1 juta rupiah, namun khusus untuk teman - temannya katanya ndak usah bayar alias gratis. Mantap....kata saya kegirangan.

Sarana yang tersedia di villa tersebut cukup lengkap dengan 3 buah kamar tidur , dua buah kamar mandi yang cukup bersih dan terawat dan dapur. Di Area depan terdapat ruang tamu yang dilengkapi dengan Televisi.

Villa Pantai Sawarna

Untuk Informasi Harga Tiket Masuk Dan Informasi Lainnya, Anda Bisa Membacanya Dalam Artikel Saya Yang Lain Yakni Pesona Keindahan Pantai Sawarna Banten.

Aktivitas Di Pantai Sawarna

Setelah memakirkan kendaraan kami semua turun dari mobil dan mengemas barang - barang bawaan kami. Memasuki villa kami di sambut dengan suasana khas pantai yang angin bertiup dengan lumayan kencang, namun suasanan di dalam villa cukup nyaman karena adanya kipas angin dan AC yang menyala.

Anak - anak mulai tidak sabaran dan ingin segera bermain di pantai. Akhirnya kami berbagi tugas, sebagian menemani anak - anak bermain di pantai sementara sebagaian yang lain menyiapkan peralatan untuk bakar ikan dan acara makan bersama.

Perlu di ketahui, pantai Sawarna ini adalah pantai yang menghadap ke arah selatan pulau Jawa sehingga ombaknya cukup besar jika di bandingkan dengan lokasi pantai di utara pulau Jawa atau di daerah Anyer musalnya.

Hal tersebut cukup membuat kami sebagai orang tua harus ekstra ketat dalanm menjaga anak - anak agar tidak terseret ombak laut yang lumayan besar. Kontur pantai di lokasi Pantai Sawarna ini berupa pasir putih yang lembut dan pantai yang cukup landai dan luas sekali. Ada banyak orang selain dari rombongan kami yang juga sedang berlibur di pantai ini.

Liburan Ke Pantai Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Menjelang siang kami lanjutkan dengan acara makan - makan bersama dengan menu lauk ikan bakar dan lalapan khas daerah tersebut. Rasanya sangat nikmat sekali , makan di pantai dengan ditemani oleh hembusan angin pantai yang cukup kencang.

Sekitar jam 3 sore kami kemudian kembali ke rumah teman saya di daerah Malingping. Dalam perjalanan pulang tersebut, seperti sudah saya sampaikan di atas, kami harus melewati tanjakan yang sangat curam dan cukup menantang sekali. Dengan ketenangan kami, akhirnya kami semua dapat melewati tanjakan tersebut dengan selamat.

Kami tiba di rumah teman saya, sekitar jam setengah lima sore. Sesampainya di sana kami segera mengemasi barang - barang kami karena rencananya sehabis Isya kami akan pulang ke Tangerang.

Perjalanan Pulang Ke Tangerang

Selepas Isya kami berangkat pulang ke Tangerang setelah sebelumnya berpamitan dengan kerabat teman saya tersebut. Kami menyampaikan rasa terima kasih kami karena telah di terima dengan baik, dan tidak lupa kami menyampaikan agar suatu ketika kami bisa kembali lagi ke sana. Mereka nampak gembira dan tersenyum senang. " Silahkan, kami terbuka menerimanya", demikian kata mereka. Tidak lupa mereka menyampaikan agar kami berhati - hati selama dalam perjalanan pulang ke Tangerang.

Bila sebelumnya perjalanan kami menuju ke Pantai Sawarna adalah pagi hari, maka perjalanan pulang kali ini kami melakukannya malam hari. Mengingat rute yang kami lewati sebelumnya cukup menantang kami sangat berhati - hati dalam mengendari mobil kami. Apalagi ketika mulai melewati kawasan Taman Nasional Gunung Kendeng yang meliuk - liuk dan turun naik.

Akhirnya sekitar Jam 12 malam kami tiba di Tangerang dengan selamat. Sungguh sebuah perjalanan liburan yang walaupun sangat singkat namun sangat berkesan dan menyenangkan.

Demikian kisah libuaran kami ke Pantai Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Semoga bisa menjadi referensi Anda yang ingin berlibur ke Pantai tersebut.

Post a Comment for "Liburan Ke Pantai Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten"