Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Candi Dieng Saksi Bisu Peninggalan Sejarah Mataram Hindu


Candi Dieng Saksi Bisu Peninggalan Sejarah Mataram Hindu
image : flickr.com

Media Travelling- Obyek wisata Candi di kawasan wisata dataran tinggi Dieng merupakan saksi bisu  peninggalan sejarah Mataram Hindu pada masa kejayaan dinasty Syailendra, yakni salah seorang raja yang memerintah pada abad ke 7 Masehi. Dinasti Syailendra adalah merupakan sebuah dinasti penganut aliran agama Hindu yang tertua di pulau Jawa. Bangunan Candi yang rata - rata berukuran kecil tersebut, yakni hanya sekitar 4 meter persegi banyak kita jumpai di sana. Tempat - tempat tersebut merupakan Candi pemujaan pada masa itu.

Mayoritas dari Candi - Candi tersebut merupakan tempat pemujaan yang di tujukan kepada salah satu dewa dalam ajaran Tri Murti agama Hindu yakni dewa Shiwa. Selain dewa Shiwa, dua dewa yang lain dalam ajaran Hindu tersebut adalah dewa Brahma dan dewa Wisnu. Beberapa kompleks bangunan Candi yang masih kokoh berdiri dan terawat sampai dengan sekarang ini antara lain Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Srikandi, Candi Semar dan Candi Sembadra. 


Candi Dieng Saksi Bisu Peninggalan Sejarah Mataram Hindu
image : flickr.com

Bangunan Candi yang berada terpisah dari kompleks Candi Arjuna antara lain Candi Setyaki, Candi Gatotkaca. Candi Gatotkaca letaknya berada lebih tinggi daripada kompleks bangunan Candi yang lain, sehingga oleh para wisatawan dan turis yang datang berkunjung sering di pakai sebagai obyek untuk photo mereka. Dari ketinggian tersebut para Wisatawan bisa melihat dengan jelas kearah di mana Candi - Candi yang lain berada.

Diantara bangunan Candi di kawasan Dieng ada sebuah bangunan Candi yang arsitektur bangunannya menyerupai struktur bangunan Candi di India yakni Candi Bima. Bangunan Candi Bima merupakan sebuah bangunan Candi yang paling misterius. Sebuah candi yang lain yang letaknya terpisah adalah Candi Dwarawati. Karena letaknya yang terpisah membuat banyak wisatawan dan turis yang berlomba - lomba untuk mengabadikannya dan menjadikannya sebagai obyek dari photo mereka.

Berikut ini adalah sedikit gambaran mengenai bangunan Candi - Candi di kawasan Dieng tersebut :

Kawasan (Kompleks) Candi Arjuna

Kompleks candi Arjuna merupakan kompleks bangunan Candi yang paling ramai di kunjungi oleh wisatawan. Kompleks Candi Arjuna terdiri dari empat buah bangunan utama yang berdiri dengan gagahnya dengan satu buah bangunan Candi yang lain sebagai pendampingnya. Untuk bisa sampai di kompleks Candi Arjuna maka kamu harus terlebih dahulu melewati kompleks bangunan Candi yang lain yakni Candi Darmasala yang berdiri diantara pepohonan pinus. Di kompleks Candi Darmasala ini kamu akan menjumpai struktur bangunan yang terdiri dari tumpukan batu yang tersusun rapih sehingga menyerupai struktur fondasi rumah tinggal. Menurut sejarah, para Brahmana dulu tinggal di kompleks Candi Darmasala tersebut.


Candi Dieng Saksi Bisu Peninggalan Sejarah Mataram Hindu
image : flickr.com

Jika kita lihat struktur bangunan Candi di kompleks Candi Arjuna ini adalah sebuah struktur bangunan Candi yang sangat baik dan bahkan sempurna karena walaupun sederhana tetapi terlihat sangat menarik. Candi - Candi di kompleks Candi Arjuna ini masih berdiri dengan gagahnya dan masih dalam bentuk utuhnya mulai dari bagian alas bangunan Candi tersebut hingga ke bagian puncak bangunan Candi, dimana bentuk tersebut kita kenal dengan nama "Padma" atau bunga teratai. Konon menurut sejarah di dalam Candi Arjuna tersebut terdapat air yang menggenang yang di anggap suci. Air tersebut tidak pernah habis atau kering bahkan di musim kemarau sekalipun. Keberadaan air suci tersebut masih di percaya oleh masyarakat sekitar hingga sekarang ini.

Kawasan (Kompleks) Candi Srikandi

Candi Srikandi merupakan satu - satunya bangunan Candi yang menghadap kearah matahari tenggelam. Pada setiap sisinya banyak terdapat relief dari ketiga dewa utama dalam ajaran Tri Murti. Jika relief dewa Wisnu dapat kita jumpai di sisi bagian utara maka relief dewa Shiwa dan dewa Brahma dapat kita jumpai di bagian sisi sebelah timur.

Kawasan (Kompleks) Candi Puntadewa

Candi Puntadewa merupakan sebuah Candi yang sekarang ini di jadikan sebagai venue dari ajang Dieng Culture Festival (DCF) yang di adakan pada setiap tahunnya. Menurut tetua masyarakat disana Candi Puntadewa adalah Candi tertua di banding dengan bangunan Candi yang lain. Di kompleks Candi Puntadewa ini kamu akan menjumpai penari rpok Yakso, warang - warang dan Hanoman yang bisa di ajak untuk berphoto bersama.

Kawasan (Kompleks) Candi Sembadra

Merupakan Candi dengan bangunan terkecil di antara Candi - Candi yang lain. Tidak berbeda jauh dengan Candi Srikandi di dalam Candi Sembadra ini kamu juga akan menjumpai banyak relief pada bagian sisinya. Salah satu nya adalah relief Kala dalam bentuk yang lumayan besar dan juga relief kepala Makara yang berbentuk kepala ikan.

Kawasan (Kompleks) Candi Semar

Candi Semar mempunyai struktur bentuk bangunan persegi panjang dengan ukuran sekitar 3,5 meter x 7 meter dengan alas Candi yang berbentuk Padma. Candi Semar berdiri menghadap kearah matahari terbit dan di percaya sebagai pendamping dari Candi Arjuna karena letaknya yang berada di depan dari Candi Arjuna. Pada jaman dahulu Candi Semar ini dipakai sebagai tempat untuk meletakkan peralatan sembahyang agama Hindu.

Kawasan (Kompleks) Candi Gatotkaca

Seperti yang sudah saya sampaikan di atas letak bangunan Candi Gatotkaca lebih tinggi jika kita bandingkan dengan bagunan Candi yang lain. Hal tersebut membuat Wisatawan banyak menggunakan Candi tersebut sebagai obyek dari photo mereka. Dari Candi tersebut kamu juga bisa menikmati indahnya pemandangan kawasan dataran tinggi Dieng.

Kawasan (Kompleks)  Candi Bima

Candi Bima merupakan candi terbesar di kompleks Candi yang berada di Dieng. Namun demikian walaupun besar kamu jangan membandingkannya dengan Candi Prambanan di Yogyakarta atau dengan Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah karena tentunya Candi Bima ini tidak ada apa - apanya jika di bandingkan dengan keduanya. Candi Bima adalah Candi kedua yang menghadap kearah matahari terbit setelah candi Semar. Candi Bima di pakai sebagai tempat untuk upacara Pradiksina dalam agama Hindu. Pradiksina adalah sebuah upacara yakni mengelilingi candi Shiwa searah dengan putaran jarum jam tiga kali. Upacara tersebut di kenal juga dengan istilah Mendhak Tirta. Struktur bangunan Candi Bima mirip dengan struktur Candi dari India yakni dengan tingkatan mendatar sebanyak tiga tingkatan dan juga dengan arca kudu nya di bagian sisi Candi.


Candi Dieng Saksi Bisu Peninggalan Sejarah Mataram Hindu
image : flickr.com

Kawasan (Kompleks) Candi Dwarawati

Merupakan sebuah bangunan Candi yang letaknya terpisah jauh dengan kompleks bangunan Candi yang lain. Candi Dwarawati ini terletak dekat dengan perkampungan penduduk di kawasan Dieng. Namun demikian justru karena letaknya yang dekat dengan perkampungan membuat Candi Dwarawati ini banyak di kunjungi dan di singgahi oleh para turis dan Wisatawan yang datang berkunjung ke Dieng.

Buat anda yang ingin mengunjungi Candi - Candi tersebut sebaiknya membawa peralatan photography karena sangat banyak spot tempat untuk berphoto yang sangat bagus dan instagramable di sana.

Terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya.

Post a Comment for "Candi Dieng Saksi Bisu Peninggalan Sejarah Mataram Hindu"