Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Traveling dan Memilih Hotel di Pangandaran

pantai-indah-resort-hotel
credit:instagram@yuliana_jess

“Libur tlah tiba…libur tlah tiba”…hihihi jadi inget lagunya Tasya. Si penyanyi cilik yang sekarang sudah beranjak remaja. Tasya membuat saya berpikir untuk liburan di akhir pekan ini. Yah, inilah saatnya liburan. Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk memilih lokasi piknik yang nyaman, tidak begitu jauh dari Bandung.

Tangan mulai memegang mouse komputer dan mencari lokasi piknik yang asyik atas bantuan eyang google.Dan, akhirnya ketemu, Pangandaran. Ini pilihan yang bijaksana deh, sambil mata terus jelalatan memilih hotel di Pangandaran untuk tempat menginap 1 atau 2 malam di sana. 

Hmm, membayangkan bisa ber kecipak kecipuk di pantai, lalu bermain jet ski, dan makan masakan laut di Pangandaran. Hore…libur telah tiba.

Sejarah Pangandaran

Sebelum saya memilih check in untuk beristirahat di salah satu hotel di Pangandaran. Saya berjalan-jalan terlebih dahulu di tepi pantai. Kaki saya sudah menginjak pantai dengan pasir putih di Pangandaran. Rasanya lega bisa memandang ke tengah lautan lepas. Beban terasa hilang.Tapi hutang masih ada aja sebenarnya hahaha.

Beberapa menit lalu sebelum kaki saya menginjak pasir pantai ini, saya mampir di warung pinggir pantai. Ada seorang Ibu-ibu separuh baya yang bercerita kepada saya tentang sejarah Pangandaran.Konon, pada zaman dahulu, banyak para nelayan yang memilih tinggal di daerah Pangandaran, karena tipe gelombang lautnya yang landai.

Hal ini sangat menguntungkan bagi nelayan karena memudahkan mereka mencari ikan. Tipe daratan yang menjorok ke laut ini disebut tanjung. Daratan ini juga membantu untuk menghalangi gelombang besar yang mengarah ke pantai. Para nelayan banyak menyimpan perahu-perahunya (andar) di daratan ini.

Jumlah nelayan pendatang yang memilih mencari nafkah di daerah ini pun semakin banyak, dan akhirnya lokasi di sekitar pantai ini menjadi wilayah perkampungan nelayan. Hal inilah yang menjadikan pantai ini terkenal sebagai pangandaran. Pangandaran berasal dari kata Pangan atau makanan, dan Daran yang artinya pendatang.

Pangandaran artinya adalah sumber pangan bagi pendatang. Para sesepuh kemudian memberi nama kampung di pinggir pantai Pangandaran dengan nama desa Pananjung.Pananjung berasal dari bahasa Sunda Pang Nanjung-nanjung yang artinya paling subur atau paling makmur, karena di wilayah itu banyak ditemui tempat-tempat keramat.

Tentu saja pada masa itu belum ada tempat menginap berbentuk hotel di Pangandaran. Hanya ada tempat-tempat keramat peninggalan leluhur. Tempat keramat ini berasal dari sejarah panjang masa lalu desa Pananjung.

Pananjung dahulu sebenarnya adalah nama suatu kerajaan yang sezaman dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan, di era sekitar abad 14 M. 

Setelah kemunculan kerajaan Pajajaran di Pakuan Bogor, Pananjung kemudian diperintah oleh seorang raja bernama prabu Anggalarang. Konon cerita, prabu Anggalarang masih keturunan prabu Haur Kuning, raja pertama Galuh Pangauban.

Sayangnya, kerajaan Pananjung ini harus hancur karena diserang bajak laut. Bajak laut membeli paksa hasil bumi dan hasil laut para warga Pananjung. Hal ini ditolak oleh pemerintahan Pananjung, karena kondisi rakyat yang sedang paceklik. Penolakan itu berbuah pahit, dimana kemudian kerajaan dihancurkan oleh para bajak laut.

Sejak saat itu Pananjung lepas dari catatan sejarah, sebelum akhirnya pada zaman penjajahan Belanda, Presiden Priangan Y. Everen pada tahun 1922 membangun wilayah itu. 

Y. Everen membuat taman baru, dengan melepas seekor banteng jantan, tiga ekor sapi dan beberapa ekor rusa.Pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan margasatwa dengan luas area 530 hektar.

Pada tahun 1961 setelah ditemukan bunga raflesia, lokasi ini dijadikan cagar alam.Pada zaman kemerdekaan, pada tahun 1978 warga tertarik untuk mengembangkannya menjadi tempat pariwisata. 

Akhirnya dibentuklah Taman Wisata seluas 37,7 hektar. Pada tahun 1990, lokasi perairan di sekitarnya pun kemudian dikukuhkan menjadi cagar alam laut sehingga luas keseluruhan menjadi 1000 hektar.

Hotel di Pangandaran

sun-in-pangandaran-hotel
credit:instagram@sydhikdeanlimargana

Cerita sejarah dari Ibu tadi telah membuat saya semakin mengerti dan menikmati tempat wisata Pangandaran ini. Saatnya untuk survey hotel di Pangandaran. Pemerintah daerah Ciamis ternyata memang sudah memiliki komitmen tinggi untuk mengelola Pangandaran.

Ini dibuktikan dengan adanya peluang yang dibuka oleh Pemerintah daerah untuk para investor yang berusaha membangun hotel di Pangandaran. Itulah kenapa banyak hotel yang tumbuh di tempat ini. Anda bisa memilih hotel menurut selera Anda. Disesuaikan dengan fasilitas yang ditawarkan dan diselaraskan budget yang Anda siapkan.

Beberapa hotel itu diantaranya adalah : 

  • Rose Inn
  • Pantai Indah Resort
  • Suligar Wangi
  • Surya Kencana Seaside
  • Beach hotel
  • Samudra 2
  • Mutiara Selatan Karangsari
  • Sari Harum
  • Sun In Pangandaran
  • Pondok Indah Beach
  • Wisma Mutiara
  • Panireman Riverside
  • Nyiur Indah 2
  • Widuri
  • Hikmat Jaya
  • Krisna Beach
  • Mugibis
  • Century
  • Setia Family 

Dan masih banyak lagi cottages, atau rumah sewa yang bisa Anda pilih.

Harga per malam pun bervariasi, mulai dari 150 ribu sampai dengan 2 juta rupiah. Hal yang paling menarik di Pangandaran adalah, kita bisa melihat sunrise dan sunset di tempat ini.

Untuk bisa melihat fenomena alam ini, kita harus memilih hotel di Pangandaran atau tempat menginap lainnya yang berada paling dekat di tepi pantai. 

Jika Anda memilih hotel yang tepat untuk melihat sunrise dan sunset,hanya sambil duduk saja di dalam hotel di Pangandaran, Anda bisa melihat keindahan pemandangan tersebut.Kekhasan yang lain dari hotel di Pangandaran adalah, mayoritas menawarkan menu makanan laut yang segar.

Anda boleh memilih cumi-cumi, kepiting, ikan bakar atau ikan goreng dan semuanya masih segar karena merupakan hasil pencarian para nelayan di tempat tersebut. 

Jika Anda tidak begitu suka menu makanan hotel di Pangandaran, Anda bisa memilih sendiri restoran di sepanjang pantai. Jalan di sepanjang pantai sudah beraspal bagus, dan dikiri kanan jalan ada banyak pedagang souvenir, warung-warung makan yang bisa menjadi alternative perburuan kuliner Anda.

Jika bosan berjalan kaki, Anda bisa menyewa sepeda tandem, atau sepeda biasa. Harga sewanya pun murah yaitu sekitar 10 ribu rupiah. Dengan sepeda ini, Anda bisa mengayuhnya menyusuri jalan aspal tersebut menuju ke wilayah pantai barat atau pantai timur Pangandaran sesuka hati Anda.

Keluar dari salah satu hotel di Pangandaran, saya berjalan-jalan untuk mencari makanan pengganjal perut. Di sekitar terminal Pangandaran ada tempat kuliner yang bisa Anda kunjungi. Jika Anda suka ayam bakar, bolehlah mengunjungi ayam bakar Nyonya, di dalam kompleks terminal Pangandaran.

Ayam bakar Nyonya, buka dari jam 17.00 sampai dengan 21.00. Dalam waktu singkat, biasanya stok harian sejumlah 20 sampai 30 ayam pasti ludes. Ini karena Ayam bakar Nyonya ini dibuat dengan ramuan yang khas.

Sebelum dibakar, ayam diungkep terlebih dahulu dengan ramuan yang khas dan rahasia. Setelah dibakar, menu ayam bakar bisa dimakan dengan sambal ijo pedas manis yang dicocol. Hmmm..yummy. Meski dibandrol dengan harga lumayan mahal yaitu 17 ribu rupiah per porsi, menu kuliner yang satu ini tetap ramai peminat.

Kunjungan wisata ke Pangandaran dan menginap di salah satu hotel di Pangandaran, ternyata luar biasa sekali rasanya. Keramahan para pegawai hotel, keindahan alam di Pangandaran, banyaknya fasilitas yang disiapkan pemerintah daerah Ciamis selatan membuat perjalanan saya dari Bandung ke Pangandaran, yang berjarak sekitar 250 km dari Bandung tak terasa lelah. Cukup beristirahat sebentar lalu menginap di salah satu hotel di Pangandaran ternyata bisa mengobati rasa lelah yang ada.

Kawan-kawan musti membuktikan apa yang saya ceritakan disini. Kebahagiaan dan pengalaman indah di Pangandaran ini harus betul-betul bisa anda dapatkan. Selamat berjuang untuk pemda Ciamis Selatan, yang telah meniti pemrograman paket wisata di Pangandaran dengan baik dan penuh komitmen. Selamat berlibur kawan-kawan.

Post a Comment for " Traveling dan Memilih Hotel di Pangandaran"