Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengunjungi Desa Penglipuran, Desa Wisata Di Bali Yang Penuh Pesona


Mengunjungi Desa Penglipuran, Desa Wisata Di Bali Yang Penuh Pesona
image : simplyecho.net

Pulau Bali telah menjadi tujuan wisata favorit bagi setiap wisatawan, bukan hanya wisatawan domestik akan tetapi juga wisatawan asing dari mancanegara. Popularitas Bali sebagai destinasi wisata di luar negerai bahkan melebihi kepopuleran negara Indonesia itu sendiri. Banyak wisatawan asing yanh justru mengenal pulau Bali daripada Indonesia. Padahal pulau Bali sendiri adalah sebuah provinsi yang berada dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.

Pulau Bali selama ini identik dengan keberadaan wisata pantainya yang sangat terkenal, seperti misalnya pantai Kuta. Akan tetapi tahukah anda bahwa di pulau Bali terdapat sebuah desa yang sangat indah dan menarik untuk di kunjungi?

Di desa ini anda bisa menikmati suasana alam pedesaan khas Bali dengan adat istiadat masyarakatnya yang tentu saja sangat menarik. Bilamana anda berkunjung ke pulau Bali maka tidak ada salahnya jika anda ingin merasakan sebuah suasana yang berbeda anda bisa menyempatkan waktu untuk berkunjung ke desa ini. Nama desa ini adalah desa Penglipuran yang lokasinya berada di kelurahan Kubu, kabupaten Bangli, provinsi Bali. Lokasi ini hanya sekitar 45 km saja jaraknya dari daerah wisata Kintamani dan Gunung Batur.

Asal usul nama desa Penglipuran sendiri di ketahui berasal dari kata pengeling dan pura yang artinya adalah  mengingat tempat suci (para leluhur). Pada awalnya dahulu masyarakat desa Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani. Mereka kemudian bermigrasi ke Desa Kubu Bayung yang sekarang ini berubah menjadi desa Penglipuran dan akhirnya menetap di sana dan tetap teguh untuk menjaga keluhuran falsafah budaya dari tempat asal mereka sebelumnya.

Desa Panglipuran berada di ketinggian sekitar 600-700 meter di atas permukaan air laut, sehingga untuk mencapai ke desa tersebut anda harus melalui jalan yang naik dan turun. Anda bisa menyewa mobil di tempat penyewaan (rental) untuk menuju ke desa ini karena tidak adanya angkutan umum yang menuju ke desa tersebut.

Ada sebuah kebijakan dari desa panglipuran yang harus anda perhatikan dan patuhi yakni bagi anda yang membawa kendaraan hendaknya memarkirkan kendaraan di luar wilayah desa Penglipuran tersebut, karena peraturan dari desa tersebut melarang setiap kendaraan untuk memasuki desa tersebut. Adapun biaya parkir kendaraannya sendiri cukup murah hanya sebesar lima ribu rupiah saja per kendaraan.

Harga tiket masuk ke desa Penglipuran adalah sebagai berikut:
  • Wisatawan Domestik (dewasa) : Rp. 15.000
  • Wisatawan Domestik (anak - anak) : Rp. 10.000
  • Wisatawan Asing (dewasa) : Rp. 30.000
  • Wisatawan Asing (anak - anak) ; Rp. 25.000

Anda bisa membeli tiket masuk tersebut di loket yang tersedia di pintu gerbang masuk ke desa Penglipuran.

Setelah anda membeli tiket masuk tersebut maka selanjutnya anda bisa langsung berkeliling desa Penglipuran tersebut. Sejak pertama kali menginjakkan kaki dan mulai masuk ke area jalan desa di Desa Penglipuran ini maka anda akan merasakan suasana khas masyarakat Bali yang sangat kental.

Mengunjungi Desa Penglipuran, Desa Wisata Di Bali Yang Penuh Pesona
image : instagram@firlijunaedi

Suasana khas masyarakat Bali ini bahkan akan lebih terasa lagi dengan adanya berbagai macam bangunan rumah khas adat Bali, yaitu rumah dengan bentuk tradisional yang banyak menggunakan ukiran pada bagian dinding maupun tiang rumah tersebut.

Desa Adat Penglipuran ini pernah sekali dinobatkan sebagai salah satu desa terbaik di dunia bersama dengan Desa Giethoorn di Belanda dan Desa Mawlynnong di India. Jalanan dan lingkungan di desa Penglipuran ini sangat bersih, bahkan tidak terlihat adanya  sampah yang berserakan di jalanan maupun di halaman tiap - tiap rumah warga desa tersebut. Kondisi lingkungan yang bersih ini dapat terbentuk karena tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan yang mana kesadaran ini sudah ditanamkan sejak zaman nenek moyang desa Penglipuran dahulu kala.

Mengunjungi Desa Penglipuran, Desa Wisata Di Bali Yang Penuh Pesona
image : instagram@bieeobie

Pada  setiap rumah di desa ini mempunyai sebuah pintu gerbang disebut sebagai Angkul-angkul. Semua bentuk bangunan rumah di desa Penglipuran ini seragam tetapi tidak sama.  Untuk ukuran rumah - rumahnya  sama persis. Tercatat ada sebanyak 985 jiwa dan 234 kepala keluarga yang tinggal di desa Penglipuran tersebut. Mereka tersebar pada 76 pekarangan, yang terbagi rata di setiap sisi dari luas total wilayah desa Penglipuran yakni sekitar 112 hektar.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke desa adat Penglipuran Bali ini adalah pada saat perayaan  Hari Raya Galungan atau setelah Hari Raya Galungan, dimana kemeriahan di desa tersebut akan sangat terasa sekali.

Di desa Penglipuran ini ada sebuah kearifan lokal masyarakat yang berbeda dan unik jika di bandingkan dengan desa - desa yang lain. Di desa ini terdapat sebuah peraturan yang melarang seorang suami  untuk melakukan poligami terhadap istrinya. Sangsi adat yang di berlakukan bagi mereka yang masih nekat melakukan poligami adalah diasingkan atau dikucilkan dari desa Penglipuran tersebut.

Apakah anda penasaran dengan desa Penglipuran tersebut? Segera masukkan desa Penglipuran ke dalam daftar list anda jika anda sedang melancong ke Bali.

Alamat lengkap : Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80661
Temukan di Google map

Terima kasih sudah berkunjung ke blog media travelling ini.

Post a Comment for "Mengunjungi Desa Penglipuran, Desa Wisata Di Bali Yang Penuh Pesona"